5 Cara Terpraktis Memilih Influencer Yang Tepat

Last updated on December 7

Influencer marketing merupakan salah satu strategi marketing yang sedang jadi trend saat ini. Buat kamu yang ingin menggunakan jasa influencer pahami dulu cara memilihnya agar kadmpanye pemasaran yang akan dilakukan menjadi sukses – Digital agency jakarta.

Digital Agency Jakarta - 5 Cara Memilih Influencer

Menggunakan influencer marketing, selain dapat meningkatkan penjualan juga sangat ampuh untuk meningkatkan kesadaran audiens terhadap brand yang dipromosikan. Ditambah lagi jangkauan sosial media yang tidak dibatasi oleh wilayah, membuat pemasaran dengan menggunakan jasa influencer menjadi sebuah pilihan favorit dalam dunia digital marketing.

Apa Itu Influencer Marketing ?

Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh luas, terutama dalam dunia maya. Mereka bisa saja seseorang dengan banyak follower pada akun media sosial atau seorang public figur. Semakin banyak jumlah followernya maka semakin besar kapasitasnya untuk menyebarkan pengaruh.

Dari jumlah follower-nya influencer dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :

  • Mikro, influencer dengan jumlah follower kurang dari 10 ribu orang.
  • Makro, jika jumlah follower yang dimiliki seorang influencer telah melebihi 100 ribu orang, maka dikelompokkan sebagai makro influencer.
  • Mega, seorang influencer yang memiliki pengikut lebih dari 1 juta orang.

Sehingga tidak sedikit pengelola bisnis yang menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produk atau brand mereka. Jadi jangan heran kalau Digital Agency Jakarta juga menggunakan strategi influencer marketing untuk mempromosikan sebuah brand yang memiliki karakteristik spesifik.

Agar kampanye promosi brand dengan strategi influencer marketing dapat berjalan efektif, perhatikan beberapa hal berikut ini.

Kuantitas dan Kualitas Audiens

Sudah tentu sebuah brand yang dipromosikan oleh seorang influencer akan dipertimbangkan oleh sekian banyak follower pada akun media sosialnya, apalagi yang sudah tergolong mega influencer, brand yang kamu promosikan sudah terjamin akan disaksikan oleh jutaan audiens yang menjadi follower influencer tersebut.

Namun biaya untuk melakukan promosi dengan menggunakan seorang influencer dengan jutaan follower tentunya juga tidak murah. Kalau anggaran tidak mencukupi, alternatifnya bisa memilih influencer makro atau mikro.

Agar kampanye marketing brand kamu berjalan mulus, pilih influencer yang punya audiens banyak, tapi pastikan followersnya gak beli. Beli follower?

Ya! Semakin banyak orang menyadari kekuatan media sosial dalam membuat sebuah trend, membuat ada juga influencer yang membayar orang agar mau jadi followernya, dengan demikian akun medsosnya segera dipenuhi oleh banyak pengikut.

Dampaknya kalau sampai memilih influencer yang membeli follower, brand yang kamu promosikan bukannya laris, malah yang ada anggaran promosi habis.

Sesuaikan Target Market Dengan Audiens

Pada umumnya setiap influencer telah memiliki brand tersendiri, sesuai konten yang mereka publish pada sosial medianya, misalnya ada yang tentang otomotif, olahraga, game online, dan lain-lain.

Agar brand yang kamu promosikan dapat diterima audiens, pilih influencer yang audiensnya punya kesamaan dengan target audiens brand.

Pilih Influencer Dengan Engagement Tinggi

Sekalipun seorang influencer telah memiliki jutaan follower, belum tentu mereka memiliki keterikatan yang baik dengan influencer tadi.

Agar promosi brand berjalan efektif maka perlu mencari influencer yang memiliki audiens dengan keterikatan atau engagement tinggi. Untungnya saat ini sudah banyak tools untuk mengecek engagement rate

Jadi sebelum memilih seorang influencer, gunakan tools untuk mengecek engagement ratenya dan pastikan skornya bagus ya!

Pilih influencer yang mampu membagikan cerita dengan unik dan otentik

Influencer juga tidak lepas dari pandangan publik yang membangun reputasi mereka. Isu kecil yang berhubungan langsung dengan mereka dapat sangat memengaruhi reputasi mereka. Hal itu juga dapat memengaruhi influencer marketing yang sedang mereka lakukan.

Jangan sampai produk kamu jadi jatuh merk, karena influencernya kena isu plagiat, atau kurang tepat dalam membangun cerita tentang brand yang sedang kamu promosikan.

Jadi perhatikan isi konten yang dipublish oleh calon influencer yang akan digunakan.

Cari influencer yang jumlah postingan bersponsornya tidak terlalu sering.

Biasanya pada konten-konten yang diterbitkan oleh seorang influencer ada konten yang bersponsor atau konten iklan. Influecer juga butuh penghasilan, namun kehadiran konten iklan yang terlalu banyak, akan terasa sangat mengganggu.

Jadi agar brand yang kamu promosikan tidak dianggap menyebalkan, pilih influencer yang tidak terlalu sering membuat postingan bersponsor – Digital agency jakarta.

Recent Post

Jules Bonardo Written by: